Kamis, 09 April 2009

Ah kamu!


Malam sudah larut. Mata masih susah terpejam. Aku bangkit lagi dari temat tidurku. Capek rasanya. Kutekan lagi tombol untuk menghidupkan komputer ku. Ku bolak-balik urutan file dalam folder yang biasa kubuka. Tidak kutemukan sesuatu yang menarik. Tiba-tiba, kulihat sebuah folder baru. Ternyata isinya foto-foto sekelompok mahasiswi yang menamakan angkatan.

Kupandangi satu-satu gambar dalam pose lucu itu. Aneh tak ada yang berkesan. Tapi aku tak punya pilihan. Berkali-kali aku bolak-balik mengurut satu per satu gambar-gambar itu. Tiba-tiba kulihat satu foto yang menarik. Seorang gadis, agak aneh posenya. Yang lain pada menghadap ke depan, di sendiri yang berpose miring. Wajahnya yang orientalis mengisyaratkan anak ini bukan produk lokal

Tidak terasa waktu sudah menjelang pagi. Bergegas aku mematikan komputer dan menuju tempat tidur ku. Sekejap aku terlelap.

Pagi, kubuka tirai jendela. Terkejut aku, matahari sudah tinggi. Padahal pagi ini aku ada kuliah. Ah sangat tidak menyenangkan. Seperti biasa mandi tergesa-gesa. Sarapan pagi ini terasa tidak terlalu menyenangkan. Mie goreng hangat ini tidak sempat kunikmati rasanya. Ku minum tehku sambil berjalan menuju tempat sepatu. Jam sudah menunjukan pukul 8.00 Ini waktunya kuliah sudah dimulai.

Dengan sedikit berlari, kusandang back pack berisi laptopku. Ku buka pintu garasi dan dan ku hidupkan mobil tua buatan jepang. Lima Begitu mobil sudah di luar garasi, perlahan mulai ku kendarai menuju kampus. Tepat 10 menit kemudian, ku lihat mahasiswa sudah sudah mulai bergerombol di depan pintu. Mereka sudah gusar menunggu  dan lebih betah ngorol di luar kelas dan dari pada bersiap untuk belajar.

Begitu melihat dosennya datang, mahasiswa langsung berlarian masuk ke dalam kelas. Aku pun turut berlari masuk kelas. Sesekali kutatap satu persatu mahasiswa . Hampir semuanya sudah menyiapkan buku terbuka dan pulpen. Seolah-olah tidak pernah ada kejadian apa-apa.

Ah kamu. Tiba-tiba tatapan ku tertumbuk pada mahasiswi yang kulihat fotonya dalam kumputerku tadi malam. Ya aku yakin ini orangnya. Sejenak kami terpana setelah itu dia menunduk malu. Aku tak ingin membuatnya merasah risih. Kuteruskan menatap yang lain sambil mencoba bertanya siapa-siapa yang tidak hadir hari ini. Sambil sesekali kulirik dia yang masih merasa kebingungan dengan sikap ku.

Diskusi sepanjang kuliah hari itu merupakan kesempatanku untuk berkenalan lewat fikirannya. Seperti dugaanku, dia cerdas dan terbuka. Sikap itu yang tidak mudah dan tidak banyak dijumpai di kalangan mahasiswa.

The Highlander, January 08.

0 komentar:

Posting Komentar